Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagai sarana rekreasi dan pariwisata sering dikunjungi oleh lebih kurang 60.000-80.000 orang/tahun, diantaranya kegiatan wisata pendakian. Di sisi lain TNGGP masih menghadapi kendala yang disebabkan dampak dari kegiatan pendakian tersebut seperti pencemaran sampah.
Berdasarkan hasil hasil kajian pada tahun 2010 rata-rata sampah di TNGGP adalah sebagai berikut :
Sampah >500 kg per tahun atau 5 kg/hari (100 hari/kali pendakian per tahun).
Kotoran Manusia >15 ton per tahun atau 75 kg/hari (200 hari pendaki per tahun).
Dari hasil kajian tersebut setelah dianalis Jumlah sampah tahun 2010
Jika diasumsikan per orang menghasilkan sampah 5 kg/ hari (kotoran, sampah sisa makanan, sisa perbekalan lainnya) maka jika pada tahun 2010 jumlah pendaki 20.649 orang x 5 kg maka akan menghasilkan sampah sebanyak 103.245 kg.
Berdasarkan hasil hasil kajian pada tahun 2010 rata-rata sampah di TNGGP adalah sebagai berikut :
Sampah >500 kg per tahun atau 5 kg/hari (100 hari/kali pendakian per tahun).
Kotoran Manusia >15 ton per tahun atau 75 kg/hari (200 hari pendaki per tahun).
Dari hasil kajian tersebut setelah dianalis Jumlah sampah tahun 2010
Jika diasumsikan per orang menghasilkan sampah 5 kg/ hari (kotoran, sampah sisa makanan, sisa perbekalan lainnya) maka jika pada tahun 2010 jumlah pendaki 20.649 orang x 5 kg maka akan menghasilkan sampah sebanyak 103.245 kg.
Dengan Rata-rata perharinya pada tahun 2010 sampah yang dihasilkan adalah = 103.245 kg : 210 hari = 491,642 kg
Berbagai upaya telah dilakukan oleh Balai Besar TNGGP diantaranya adalah :
Penetapan Petunjuk Teknis Pendakian TNGGP
Penetapan kuota
Pemberlakuan Chek Packing : larangan membawa bahan B3
Penyuluhan (saat pengurusan SIMAKSI dan chek packing)
Pengisian Form Barang Bawaan / sampah
Pengisian kuisioner (mengetes pengetahuan pendaki)
Aksi bersih/ opsih (mandiri, kerjasama mitra TNGGP)
Memperbanyak papan informasi / larangan
Booking Online
Sistem WAJIB pendampingan / Guiding (september 2009 s.d April 2010)
Pengelolaan sampah : lubang berpindah, pemilahan sampah (3 R), pernyataan sampah dibawa turun kembali, papan informasi/larangan
Upaya masalah lingkungan : Kajian identifikasi aspek lingkungan, pengecekan kualitas air dan udara (melibatkan mitra terkait : LIPI, PUSLIT,dll)
Namun saat ini hasilnya masih dirasakan belum optimal, hal ini terlihat masih adanya sampah yang berserakan di kawasan TNGGP yang disebabkan oleh rendahnya kesadaran pendaki terhadap kebersihan lingkungan.
Berdasarkan hal tersebut diatas, pada tanggal 21-22 Mei 2013 TNGGP telah melaksanakan kegiatan operasi bersih dengan melibatkan para pihak (Volunteer, LSM, Pecinta Alam, Forum Interpreter, Pam Swakarsa dan masyarakat).
Kegiatan ini dimaksudkan sebagai bentuk kampanye lingkungan untuk memberikan keteladanan kepada pengunjung agar selalu menjaga kawasan TNGGP dari pencemaran sampah, sedangkan tujunannya untuk meminimalisir penumpukan sampah yang terdapat di kawasan TNGGP sebagai dampak dari kegiatan pengunjung.
Dari hasil kegiatan ini berhasil diturunkan sampah sekitar 75 karung dari jalur pendakian Gn. Putri dan 92 karung dari jalur pendakian Mandalawangi dengan rincian berat setiap karung 15 kg sehingga berat total sekitar 2505 kg.
Semoga kegiatan operasi bersih sampah ini dapat meminimalisir sampah di kawasan TNGGP, sehingga harapannya dapat meningkatkan kenyamanan dan pelayanan pengunjung khususnya kegiatan pendakian.
“Saran dan masukan untuk para pendaki bahwa kelestarian dan kebersihan kawasan TNGGP merupakan tanggung jawab kita bersama, ayoo kita jaga kebersihan kawasan dengan tidak membuang sampah di dalam kawasan, dan bawalah sampah kembali ke luar kawasan terima kasih”.
Sumber : email from gede pangrango
0 Komentar