Semoga kejadian ini tidak terulang kembali di lain waktu
Sehubungan
dengan pemberitaan oleh sejumlah media tentang Pendaki yang meninggal di
kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango yang isinya kurang sesuai dengan
fakta kejadian yang sebenarnya, bersama ini perlu kami sampaikan klarifikasi
informasi kronologis kejadian sebagai berikut :
Kejadian
|
Penjelasan
|
Keterangan
|
|
Minggu
22 Des. 2013
|
|||
Jam 07.00
|
Peserta
pendakian sejumlah 27 orang tiba di Resort Mandalawangi
|
Rombongan
menggunakan 4 (empat) Simaksi No.:Si 014416, Si 014417, Si 013302, Si
013300, dan diberikan pengarahan oleh petugas
Diantara
rombongan tersebut terdapat Sdri. Shizuko Rizmadani, umur 14 tahun,
siswa SMA 6 Bekasi, yang beralamat di Bulak kapal Jl. Jetstar Blok A
Nomor 35, Bekasi Timur Kota Bekasi, yang merupakan korban meninggal saat
melakukan pendakian tersebut.
Rombongan
melakukan pendakian dengan tujuan mendaki ke Gunung Gede dalam rangka
kegiatan pendakian mandiri GEMPA SMA 6 Bekasi.
|
|
Jam 09.00
|
Peserta
pendakian mandi di Curug Cibeureum.
|
Diperkirakan
sebagai salah satu agenda acara pendakian mandiri tersebut.
Dalam
kondisi badan dan perlengkapan yang masih basah, rombongan melanjutkan
perjalanan menuju Kandang Badak.
|
Sumber
informasi P. Ayi (penjaga toilet Curug Cibeureum)
|
Senin
23 Des. 2013
|
|||
Jam 10.00
|
Peserta
terlihat dalam kondisi sehat di Kandang Batu
|
Sumber
informasi MMP BBTNGGP an. Nanang
|
|
Selasa 24
Des. 2013
Jam 08.05
|
Ada
laporan dari 2 (dua) orang peserta, bahwa ada yang sakit di Blok Kandang Batu
dan minta bantuan
|
Pada saat
dua orang tersebut melapor, petugas resort bersama Volunteer sedang sibuk
mempersiapkan kegiatan patroli ke lokasi yang rawan gangguan keamanan
hutan. Karena kedua orang rekan korban tersebut tidak dapat menjelaskan
secara rinci kondisi korban, dan menyampaikan bahwa masih ada 27
orang bersama korban di Kandang Badak, maka petugas resort
berasumsi belum perlu adanya bantuan evakuasi. Selanjutnya mengingat semua
tandu yang ada di resort masih basah karena habis dipergunakan untuk
evakuasi, kemudian petugas meminjamkan dua batang bambu sebagai alat bantu
tandu darurat dan memberikan penjelasan kepada dua orang pelapor tersebut
tentang cara pemakaiannya.
|
|
Jam 11.00
|
Korban
terlihat sedang dibawa turun dari Kandang Badak
|
Atas saran
rombongan pendaki dari korp sukarela (KSR) PMI Bogor, korban dibawa turun
oleh 5 (lima) orang rekan korban menggunakan tandu darurat.
|
Sumber
informasi MMP BBTNGGP an. Nanang
|
Korban
beserta rombongan beristirahat sementara dalam tenda pendaki lain di
Kandang Batu atas saran dari Sdr. Gustya Indra Cahyadi.
Dua puluh
satu orang rekan korban langsung turun menuju Resort Mandalawangi.
|
Sumber
informasi Sdr. Gustya Indra Cahyadi (Twiter Gustya)
|
||
Jam 17.00
|
Rekan
korban (21 orang) sampai di Kantor Resort Mandalawangi dan beristirahat di
sekretariat Montana.
|
Jam 20.05
WIB 21 (dua puluh satu) orang rekan korban tersebut pulang ke Bekasi
menggunakan truck
|
|
Jam 18.30
|
Petugas
Resort Mandalawangi menerima laporan dari Erdin (rekan korban)
|
Melaporkan
bahwa temannya (Sdr. Shizuko M) sudah meninggal dunia pada pukul 17.00.
|
|
Jam 18.45
|
Tim
evakuasi BBTNGGP berangkat ke TKP.
|
Tim
terdiri dari : Volunteer Montana, MMP, 2 (dua) orang Green Ranger, 1 (satu)
orang rekan korban (an M. Samanhudi);
|
|
Jam 21.00
|
Tim
evakuasi tiba di Kandang Batu
|
Tim
mendapati korban di dalam tenda dijaga oleh satu orang temannya di tenda
lain;
Kondisi
korban : Mulut berbusa, badan kaku, perut membesar dan keras, tidak
terdeteksi adanya denyut nadi, tangan dan kaki terbungkus plastik berkaret;
Tim
berembuk dan sepakat mengirim anggota (Sdr. Kemi Irdian Montana dan satu
orang rekan korban) untuk turun minta bantuan tenaga evakuasi ke Kantor
Resort Mandalawangi dan diterima oleh Sdr. Endah Mulyadi yang segera
membentuk dan memberangkatkan tim evakuasi kedua.
|
|
Jam 23.00
|
Tim
evakuasi kedua berangkat menuju TKP.
|
Tim (5
orang) terdiri dari Volunteer Montana, GPO, MMP BBTNGGP
|
|
Jam 23.15
|
Tim
Evakuasi Ketigaberangkat menyusul ke TKP
|
Tim
terdiri dari 3 (tiga) orang Green Ranger dan bergabung dengan tim kedua di
Panyangcangan
|
|
Jam 23.30
|
Tim kedua
dan ketiga bertemu dengan tim pertama (yang membawa jenazah) di blok Rawa
Denok I dan mengambil alih pembawaan jenazah
|
||
Rabu 25
Des. 2013
|
|||
Jam 02.00
|
Tim
evakuasi bersama jenazah tiba di Kantor Resort Mandalawangi
|
||
Jam 03.25
|
Jenazah
tiba di Rumah Sakit Cimacan dengan menggunakan ambulan, didampingi
Petugas TNGGP
|
||
Jam 03.55
|
Polsek
Cimacan tiba dirumah sakit untuk meminta keterangan seputar kejadian
musibah tersebut
|
||
Jam 13.00
|
Petugas
BBTNGGP menyerahkan Jenazah almarhumah Shizuko kepada pihak keluarga.
|
Jenazah
diterima oleh orang tua Almarhumah di RSUD Cimacan.
|
Dengan kejadian
ini, bisa diambil pelajaran bahwa kegiatan pendakian merupakan olah raga yang
cukup beresiko, sehingga perlu persiapan yang matang. Musuh utama biasanya adalah
sifat panik, yang bisa mengakibatkan cara berpikir tidak runtut sistemik,
misalnya karena panik, temannya sakit tidak segera dilaporkan atau dievakuasi.
Musuh kedua adalah suhu yang dingin, oleh karena itu perlengkapan, terutama jas
hujan, pakain ganti, dan pakain hangat serta makanan secukupnya perlu
dipersiapkan. Selain itu harus selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan
rombongan ketika melakukan pendakian.
Perlu kami
sampaikan bahwa kasus kejadian meninggalnya korban Sdri.Sizuko Rizmadani di kawasan
Taman Nasional Gunung Gede Pangrango adalah murni karena musibah, sehingga hal
tersebut merupakan tanggung jawab bersama. Kami Pengelola TNGGP sudah
berusaha secara maksimal dalam menangani kasus dimaksud sesuai dengan prosedur.
Agar
menghindari kesalahan informasi, kami mohon Saudara dapat mengklarifikasinya
kepada kami, dan selanjutnya dapat mengkoreksi pemberitaan tersebut pada
tayangan berikutnya.
Demikian kami
sampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih
(RedHUMAS-012014)
sumber : http://www.gedepangrango.org/penanganan-korban-pendakian-di-kawasan-taman-nasional-gunung-gede-pangrango/
0 Komentar